Sejarah

Pertanyaan

mengidentifikasi pergerakan serekat dagang islam

1 Jawaban

  • Mata pelajaran: IPS Sejarah

    Kelas:  VIII SMP

    Kategori: Pergerakan Nasional

    Kode Kategori berdasarkan kurikulum KTSP: 11.3.7

    Kata kunci: sarekat dagang islam

     

    Jawaban:

    Mengidentifikasi pergerakan sarekat dagang islam

    -SDI merupakan simbol perlawanan atas kesewenang-wenangan pemerintah kolonial Belanda.

    -Perjuangan dalam bidang politik dilakukan sebagai reaksi atas “Christelijke Zendingatau 

      Kristening-Politiek” yang dilakukan terhadap pengajaran agama di Indonesia. 

    Pada tanggal 26 Januari 1913, diadakan Kongres I Sarekat Islam di Surabaya. Kongres I dipimpin oleh Tjokroaminoto dan pada kongres itu beliau menyatakan bahwa Sarekat Islam bertujuan: “…Membangun kebangsaan, mencari hak-hak kemanusiaan yang memang sudah tercetak oleh Allah, menjunjung derajat yang masih rendah, memperbaiki nasib yang masih jelek dengan jalan mencari tambahan kekayaan”.

     

    23 Maret1913= kongres ke II dilaksanakan di Solo. Ketua Konggres II = H. Samanhudi terpilih sebagai ketua dan Tjokroaminoto sebagai wakil.

     

    Pembahasan:

    Sarekat Dagang Islam mengalami masa kejayaan ketika H.O.S Tjokroaminoto bergabung. Di bawah pimpinan H.O.S Tjokroaminoto, Sarekat Dagang Islam menjelma menjadi sebuah organisasi Islam besar yang sempat membuat pemerintah Belanda merasa khawatir jika suatu saat dapat mengancam eksistensinya di Indonesia. H.O.S Tjokroaminoto mempunyai sebuah prinsip, berjuang untuk pembebasan bangsanya dari belenggu penjajahan. Untuk itu ia tidak pernah berhenti sampai pada akhir hayatnya.

     

    Berkat Tjokroaminoto, SI menjadi organisasi pergerakan pertama yang mampu mengadakan mobilisasi massa dalam sebuah vergadering (rapat terbuka) yang diadakan pada 26 Januari 1913 di Surabaya. Rapat terbuka tersebut dihadiri 12 afdeling (cabang) dari 15 afdeling yang ada dan berhasil menyedot atensi massa sebanyak 80.000 orang. Namun, menurut Schippers 64.000 peserta rapat di Surabaya ini berasal dari Surakarta. Selanjutnya, pada kongres pertama yang diadakan di Surakarta pada 23 Maret 1913 yang diikuti oleh 48 afdeeling Tjokroaminoto ditunjuk sebagai wakil ketua SI dan redaktur pelaksana Oetoesan Hindia.

     

    Di tangan Tjokroaminoto-lah SI mengubah konsep pergerakannya dari pergerakan di bidang ekonomi menjadi organisasi pergerakan nasional yang berorientasi sosial politik dan kepemimpinannya beralih dari kelompok borjuis pribumi ke kaum intelektual yang terdidik secara barat. Dihapuskannya kata “Dagang” dari nama organisasi, dari nama Sarekat Dagang Islam menjadi Sarekat Islam. Perubahan nama dari Sarekat Dagang Islam menjadi Sarekat islam bukan hanya perubahan nama semata, melainkan lebih dari pada itu perubahan nama sekaligus perubahan orientasi, yaitu dari sifat ekonomi ke politik.

     

    Kata DAGANG dari Sarekat Islam dimaksudkan untuk memperkuat tujuan dan ruang lingkup perjuangan organisasi, tidak hanya mencakup bidang ekonomi saja, tetapi berorientasi ke bidang politik, sosial, kultural dan sebagainya, dan keanggotaannya sudah mencakup seluruh umat Islam di Indonesia yang merupakan bagian terbesar dari penduduk Indonesia. Karena semakin banyaknya rakyat yang masuk ke dalam organisasi ini, maka Sarekat Islam mengajukan badan hukum. 

     

    Melalui lobi-lobi  Tjokroaminoto kepada pemerintah Belanda, SI berhasil memperoleh status hukum dan mengubah afdeling-afdeling menjadi SI lokal. Selain itu, SI juga berhasil mendapat ijin untuk membentuk kepengurusan pusat yang kemudian dinamai Central Sarekat Islam (CSI). Sampai Kongres kedua sudah 60 afdeling yang berhasil diubah menjadi SI lokal dan nantinya terus bertambah. Maka, amat wajar pengaruh Tjokroaminoto semakin besar dan banyak cabang-cabang yang meliriknya untuk menjadi suksesor Samanhoedi. Dan kenyataan ini membuat pemerintah kolonial Belanda menjadi khawatir jika Sarekat Islam tersebut berkembang menjadi organisasi politik yang melawan pemerintah Hindia Belanda.

     




Pertanyaan Lainnya