penerapan bioteknologi dalam bidang pertanian yang di terapkan dengan menggunakan air sebagai media tanam adalah
Ujian Nasional
Yuyehh
Pertanyaan
penerapan bioteknologi dalam bidang pertanian yang di terapkan dengan menggunakan air sebagai media tanam adalah
2 Jawaban
-
1. Jawaban Matrixisme
penerapan bioteknologi dalam bidang pertanian yang di terapkan dengan menggunakan air sebagai media tanam adalah
hidroponik -
2. Jawaban rahmahsiregar10
B. Bidang Pertanian
Penerapan bioteknologi pada bidang pertanian bertujuan untuk memperoleh varietas unggul suatu tanaman, meningkatkan hasil panen dan kualitas produk, serta daya tahan suatu tanaman terhadap berbagai jenis penyakit. Pengembangan tanaman dengan media selain tanah yang dikenal dengan nama hidroponik. Penerapan bioteknologi pada tanaman, disebabkan tanaman memiliki sifat totipotensi sel yang sangat baik. Sifat totipotensi sel adalah kemampuan suatu sel atau jaringan untuk tumbuh menjadi individu baru.
1. Tanaman yang Dapat Menfiksasi Nitrogen
Serealia atau tumbuhan rumput-rumputan berbiji merupakan tumbuhan yang menyuplai 50% makanan pokok penduduk dunia. Namun, serealia tidak memiliki simbion bakteri akar-akarnya untuk memfiksasi nitrogen, sehingga kebutuhan nitrogen (N2) diperoleh dari penambahan pupuk buatan. Kelebihan pupuk buatan yang diberikan dapat terbilas air dan menyemari air minum yang dikonsumsi manusia di lingkungan sekitar.
Dengan bioteknologi, para ilmuwan mengembangkan tumbuhan yang akar-akarnya dapat bersimbiosis dengan Rhizobium. Ide ini melibatkan gen nif yang dapat mengontrol fiksasi nitrogen. Para ilmuwan menyisipkan gen nif ini pada :
a. Tumbuhan serealia
b. Bakteri yang berasosiasi dengan tumbuhan serealia
c. Plasmid TI ( Tumor Inducing) dari Agrobacterium dan kemudian menginfeksikannya ke tumbuhan yang sesuai dengan bakteri yang telah direkayasa.
2. Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetative dengan mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri menjadi tanaman lengkap. Media kultur merupakan tempat tumbuhnya sel tumbuhan. Media tumbuh sel tumbuhan dapat di dalam tabung yang steril, artinya tabung yang bebas dari hama. Medium itu biasanya dibuat dari agar-agar yang diberi berbagai nutrisi yang diperlukan tumbuhan. Kultur jaringan tumbuhan dapat dilakukan hanya dengan mengambil beberapa milimeter pucuk tumbuhan yang mengandung jaringan muda atau jaringan lain yang bersifat meristematik. Bagian tumbuhan yang dikultur disebut sebagai eksplan.
Dasar kultur jaringan ini adalah teori totipotensi yang berhasil dibuktikan oleh F.C Steward tahun 1958. Teori ini berbunyi “setiap sel organ tanaman akan mampu tumbuh menjadi tanaman yang sempurna jika ditempatkan di lingkungan yang sesuai”. Sehingga sifat totipotensi merupakan potensi pada setiap sel penyusun jaringan dewasa untuk mengadakan pembelahan dan membentuk individu baru.
Perbanyakan tanaman dengan kultur jaringan diaplikasikan terutama pada tanaman-tanaman yang sulit dikembangkan secara generative, seperti lada, jahe, pisang, panili, tanaman penyerbuk silang (jambu mente, cengkeh, melinjo, asam), dan tanaman hutan (jati dan cendana)
Hal penting yang diperhatikan dalam teknik ini adalah medium pertumbuhan. Medium yang umum digunakan adalah medium MS (Murashige Skoog) yang diformulasikan oleh Toshio Murashige dan Folke Skoog pada tahun 1962. Tahapan kultur jaringan adalah sebagai berikut:
a. Tanaman yang digunakan berasal dari tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Bagian tanaman untuk kultur (eksplan) dapat berasal dari organ tumbuhan yang dipotong dengan menggunakan pisau steril.
b. Eksplan ditanam secara steril ke dalam botol yang berisi medium padat MS yang diperkaya dengan vitamin
c. Setelah beberapa minggu, eksplan tumbuh menjadi kalus.
d. Kalus dipindahkan ke medium baru. Jika kalus dapat tumbuh jadi individu baru, maka dapat dihasilkan tanaman dengan sifat yang sama dengan induknya
Disingkat aja nanti