berikan contoh tempat pengambilan nilai nilai yang diungkapkan dalam novel/roman siti nurbaya karangan marah rusli dan salah asuhan karya abdul muis? tolong ban
B. Indonesia
Sinta6520
Pertanyaan
berikan contoh tempat pengambilan nilai nilai yang diungkapkan dalam novel/roman siti nurbaya karangan marah rusli dan salah asuhan karya abdul muis? tolong bantu aku pleaseee
1 Jawaban
-
1. Jawaban husnasyahidah2
Bab pertama yang berjudul “Dua Orang Sahabat” menceritakan tentang persahabatan Hanafi, pemuda asli bumiputera dengan Corrie gadis Belanda
Bab kedua berjudul “Ayah dengan Anak”. Dalam bab ini diceritakan bahwa Corrie meminta pendapat kepada ayahnya mengenai perkawinan campuran antara bangsa barat dan bangsa timur
Bab ketiga berjudul “Bukan Bunda Salah Mengandung”. Dalam bab ini, Ibu Hanafi berbicara dengan Hanafi. Ia menasehati anaknya, namun Hanafi justru menentangnya bahkan menghina adat Minangkabau yang membuat sakit hati ibunya
Bab ke empat berjudul ‘Dalam Kebimbangan’. Dalam bab ini diceritakan bahwa Corrie merasa bimbang akan perasaannya kepada Hanafi
Bab ke lima berjudul ‘Dalam Gelombang Perasaan’. Dalam bab ini, Corrie terbawa oleh gelombang perasaan Hanafi kepadanya
Bab ke enam berjudul ‘Terbang Membubung ke Langit Hijau’. Dalam bab ini, Corrie memutuskan untuk meninggalkan Solok
Bab ke tujuh berjudul ‘Ibu dengan Anak’. Dalam bab ini, diceritakan bahwa Setelah Hanafi sembuh, perlakuan Hanafi sedikit melunak. Kini ia sedikit mendengarkan perkataan Ibunya. Kemudian, Ibunya hendak menyuruh Hanafi untuk menikah dengan Rapiah, saudara sepupunya. Dengan terpaksa Hanafi menuruti permintaan ibunya itu
Bab ke delapan berjudul ‘Istri Pemberian Ibu’. Dalam bab ini, Hanafi menikah dengan Rapiah. Karena Hanafi tidak mencintai Rapiah, maka setelah menikah tindak tanduk Hanafi semakin menjadi-jadi. Bahkan ia selalu memperlakukan Rapiah sebagai babunya. Bahkan ia juga tidak memperdulikan anaknya yang bernama ‘Syafei’
Bab ke sembilan berjudul ‘Durhaka Kepada Ibu’. Dalam bab ini, diceritakan bahwa Ibu Hanafi mengingatkan Hanafi akan perilakunya yang kejam dengan Rapiah. Namun Hanafi justru menentang nasehat ibunya. Tidak berapa lama kemudian, Hanafi digigit oleh seekor anjing gila. Kemudian ia di bawa ke rumah sakit yang berada di solok
Bab ke sepuluh berjudul ‘Bertemu Kembali’. Dalam bab ini, diceritakan bahwa selama di Betawi, Hanafi bertemu kembali dengan Corrie yang saat itu masih tinggal di asrama Belanda hingga berumur 21 tahun
Bab ke sebelas berjudul’ Pertemuan Jodoh’. Dalam bab ini, diceritakan bahwa Hanafi sudah dipersamakan hak nya dengan orang Eropa. Ia pun berniat untuk tidak akan kembali ke Solok. Di Betawi, ia kembali menjalin hubungannya dengan Corrie
Bab ke duabelas berjudul ‘Istri Pemberian Ibunya’. Dalam bab ini diceritakan bahwa Hanafi menceraikan Rapiah melalui surat. Namun Rapiah tetap sabar dan tetap tinggal bersama Ibu Hanafi
Bab ke tigabelas berjudul ‘Melepaskan Kongkongan’. Dalam bab ini, diceritakan bahwa di ulangtahun Corrie yang ke 21, Hanafi memberikan cincin dan meminta Corrie untuk menjadi istrinya
Bab ke empatbelas berjudul ‘Hidup Bersuka Ria’ Dalam bab ini, diceritakan bahwa Hanafi dan Corrie telah bertunangan di Semarang
Bab ke limabelas berjudul ‘Setelah Menjadi Suami Istri’ Dalam bab ini diceritakan bahwa Hanafi dan Corrie telah resmi menjadi sepasang suami istri. Namun kehidupan mereka menjadi semakin buruk. Mereka dikucilkan oleh masyarakat, dijauhkan dari pergaulan, dan tidak mempunyai sahabat
Bab ke enambelas berjudul ‘Di Dalam Gelombang Kehidupan’. Dalam bab ini, diceritakan bahwa Hanafi dan Corrie menjadi sering bertengkar. Suatu hari Corrie bersenda gurau dengan tetangganya yang bernama Ny. Lian. Hanafi pun mengetahuinya dan menuduh Corrie telah berzina dengan orang lain. Hanafi menuduh seperti itu karena ia tahu bahwa Ny. Lian adalah seorang wanita yang suka merebut istri orang
Bab ke tujuhbelas berjudul ‘Bercerai’ Dalam bab ini diceritakan bahwa Hanafi memergoki Corrie yang kembali bercakap-cakap dengan Ny. Lien. Hanafi pun kembali menuduh Corrie. Mendengar tuduhan suaminya, Corrie merasa sangat sakit hati kemudian memutuskan untuk bercerai
Bab ke delapanbelas berjudul ‘Menempuh Kehidupan Baru’. Dalam bab ini diceritakan bahwa setelah bercerai dengan Hanafi, Corrie kemudian melamar pekerjaan diberbagai tempat. Namun mereka selalu mengucilkan Corrie karena tuduhan Hanafi telah menyebar jauh. Akhirnya Corrie pun pindah ke Semarang menjadi pegawai pada Panti Asuhan
Bab ke sembilan belas berjudul ‘Mertua dan Menantu’. Dalam bab ini diceritakan bahwa Rapiah hidup bersama dengan Ibu Hanafi dan juga Syafei anaknya. Di lubuk hati Rapiah, ia masih mengharapkan Hanafi meski telah menyadari bahwa itu adalah hal yang tak mungkin
Bab ke duapuluh berjudul ‘Dari Yang Gelap Kepada Yang Terang’. Dalam bab ini diceritakan bahwa Hanafi tersadar bahwa tuduhannya terhadap Corrie adalah salah. Kini ia bergantian menjadi yang dikucilkan atas perlakuannya terhadap istrinya. Ia mencari tumpangan hidup kemana-mana, akhirnya ada seorang sahabat Hanafi yang bersedia memberikan tumpangan kepada Hanafi meski dengan berat hati